Apa Yang Terjadi Di Sudan? RAKYAT DIHABISI ORMAS! Ada Andil Uni Emirat Arab? | Learning By Googling

Apa Yang Terjadi Di Sudan? RAKYAT DIHABISI ORMAS! Ada Andil Uni Emirat Arab? | Learning By Googling

Ringkasan Singkat

Video ini membahas konflik yang terjadi di Sudan, yang bermula dari perselisihan antara dua kekuatan militer besar, SAF (tentara nasional Sudan) dan RSF (pasukan paramiliter). Konflik ini telah berlangsung sejak 2023 dan menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah. Beberapa poin penting yang dibahas:

  • Awal mula konflik antara SAF dan RSF, yang dulunya bersekutu.
  • Eskalasi konflik menjadi perang proksi dengan keterlibatan negara asing.
  • Dugaan genosida yang dilakukan oleh RSF terhadap kelompok etnis non-Arab di wilayah Darfur.
  • Dampak konflik terhadap warga sipil, termasuk krisis kelaparan dan hilangnya benda-benda bersejarah.

Latar Belakang Konflik Sudan [0:53]

Konflik di Sudan merupakan perang saudara yang telah berlangsung sejak 2023, akibat perselisihan antara dua kekuatan militer besar: SAF (Sudanese Armed Forces) yang dipimpin oleh Jenderal Abdul Fatah Alburhan, dan RSF (Rapid Support Forces) yang dipimpin oleh Jenderal Muhammad Hamdan Dagolo (Hemetti). RSF awalnya adalah milisi bernama Janjaweed, dibentuk oleh mantan diktator Sudan, Omar al-Bashir, untuk menekan kelompok non-Arab di Darfur. Meskipun sekarang berkonflik, SAF dan RSF pernah bersekutu dan berhasil menggulingkan al-Bashir pada 2019. Setelah kudeta, kedua jenderal ini mengambil alih kekuasaan, tetapi hubungan mereka mulai retak pada 2023 karena rencana penyatuan RSF ke dalam SAF.

Eskalasi Konflik dan Perebutan Kekuasaan [5:29]

Keretakan hubungan antara Jenderal Alburhan dan Jenderal Hemetti mencapai puncaknya ketika Alburhan ingin RSF segera diintegrasikan ke dalam SAF, sementara Hemetti menginginkan proses yang lebih lambat dengan jaminan posisi untuk dirinya. Pada April 2023, RSF menyerang pangkalan militer di Sudan, terutama di Khartoum, yang menandai dimulainya perang saudara. Awalnya, banyak pihak memperkirakan konflik ini akan berlangsung singkat, tetapi SAF berhasil memberikan perlawanan dan merebut kembali Khartoum pada Maret 2025.

Tragedi di El Fasher dan Dampaknya pada Warga Sipil [7:00]

Setelah terdesak di wilayah barat, RSF memfokuskan serangan mereka ke El Fasher, ibu kota Darfur Utara, yang merupakan benteng terakhir SAF di wilayah utara Sudan. RSF mengepung kota ini selama 18 bulan, memutus pasokan makanan, obat-obatan, dan persenjataan. Akibatnya, warga sipil mengalami kekurangan makanan dan obat-obatan, bahkan terpaksa memakan makanan ternak untuk bertahan hidup. El Fasher akhirnya jatuh ke tangan RSF pada akhir Oktober 2025, dan pertempuran sengit menyebabkan banyak warga sipil menjadi korban. Banyak laporan tentang kekerasan dan eksekusi mati di depan umum, yang diperkuat oleh analisis citra satelit yang menunjukkan tumpukan mayat dan perubahan warna tanah yang mengindikasikan pembantaian.

Keterlibatan Pihak Asing dan Tuduhan Genosida [12:07]

Konflik di Sudan semakin memanas dengan adanya keterlibatan pihak asing. RSF diduga didukung oleh Uni Emirat Arab (UEA) yang memasok persenjataan, sementara SAF mendapatkan dukungan dari Mesir dan Iran. Selain itu, ada keterlibatan aktor non-negara seperti Wagner Group dari Rusia yang membantu RSF dengan imbalan akses ke tambang emas di Sudan. Beberapa pihak juga mencurigai bahwa negara-negara luar yang terlibat dalam konflik ini memiliki kepentingan ekonomi, terutama dalam menguasai sumber daya emas Sudan. Banyak ahli yakin bahwa apa yang terjadi di Sudan, khususnya di wilayah Darfur, sudah termasuk genosida karena adanya upaya penargetan kelompok etnis non-Arab seperti Zagawa, Fur, dan Masalit oleh RSF. Kantor HAM PBB juga menyebut adanya indikasi motif etnis di balik kekerasan dan pembunuhan di El Fasher.

Konsekuensi Kemanusiaan dan Kerugian Sudan [14:25]

Konflik di Sudan telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah, dengan lebih dari 150.000 korban tewas dan hampir 14 juta orang terpaksa mengungsi. Masyarakat Sudan juga mengalami krisis kelaparan dan kesehatan karena banyak fasilitas kesehatan yang lumpuh total. Selain kehilangan nyawa, Sudan juga kehilangan banyak benda bersejarah dan situs-situs bersejarah yang hancur atau dijarah. Konflik ini awalnya terjadi karena perebutan kekuasaan, tetapi kemudian berubah menjadi perang proksi negara lain dan genosida di beberapa wilayah.

Watch the Video

Date: 11/8/2025 Source: www.youtube.com
Share

Stay Informed with Quality Articles

Discover curated summaries and insights from across the web. Save time while staying informed.

© 2024 BriefRead